Selasa, 01 Januari 2013

Kopi itu Cinta






September kelabu, 2 bulan aku mengalami konflik dengan batinku sendiri. Sejak ku putuskan untuk menjauh darimu ternyata itu adalah bencana bagiku. Tiap saat aku bertengkar dengan diriku sendiri untuk membiarkan diriku mengingat dirimu.

Masuk bulan oktober aku mulai terbiasa, terbiasa berbohong pada hatiku kalau aku masih mengharapkanmu. Ternyata untuk kesekian kalinya aku kalah dengan perasaan itu. Perasaan yang bawa diriku berat menjalani hari tanpa tau kabar beritamu. Sudah 3 kali usahaku untuk lenyapkan rimpang rinduku. Kini kau kembali tancapkan jauh dari lubuh hatiku rasa dimana aku ragu untuk berpaling.

Ku kira hari itu adalah terakhir kali aku menimbang perasaan untuk memberikan perhatianku untukmu. Kini, tepat di malam itu pesan singkat memecahkan bekunya hatiku. Yah kau melelehkannya. Aku ingat kau bertanya mengapa, aku diam dan kau mengerti. Aku senang karena kau masih mau peduli, ku kira sikapku yang selalu ingin menghilangkan jejakmu membuat kau juga berhenti peduli. Apa yang kau tau tentangku, aku selalu tampak seolah buruk tapi kau tetap yakin dengan dirimu.

Malam itu ku rasa kaku, aku pelaku yang hanya bisa melarikan diri. Kau cairkan suasana dengan Kopi. Kenapa kopi??

"Saya berharap Kopi ini masih bisa kembali hangat" katamu lewat pesan
"Baiklah, aku juga akan menambahkan gula dan susu" balasku
"Jangan, Cukup gula saja agar rasa aslinya tetap ada"

Taktis saya paham, mengingat memori lalu aku pernah bertanya apa kita sama-sama percaya kontak batin? tanyaku
"iya aku percaya" katamu

Yahh hal ini yang buat saya tak perlu mengatakan apapun untuk tau maksudmu karena batin kita masih tetaut walau goncangan selalu membuat aku ragu tetap bertahan dengan cinta tanpa kata "apakah kau mencintaiku?"

Kini masuk Januari di tahun yang baru, kembali kopi itu mendingin. Aku tak sanggup berbuat apa-apa. Mungkin ia akan kembali seperti biasa namun aku hanya butuh kamu untuk menghangatkannya kembali.


Minggu, 01 April 2012

Republik Cinta Twitter

#Kode Dari Doni

Boring, malas, nga mood, nga semangat, tidak ada gairah, itulah yang merasuki suasanan hati mery. Sudah 4 hari semenjak terjadi demo di setiap universitas yang ada di daerahnya yaitu kota Ayam Jago. Gara-gara itu dosen yang dijadwalkan masuk kelas pada tidak jadi masuk dengan alasan terkena demo mahasiswa. Demo terjadi lantasan pemerintah di negara Garuda memutuskan untuk menaikkan bahan bakar minyak pekan depan.

"Main twitter ah..boring nunggu dosen" tak satupun dari teman-teman mery yang memeprhatikannya lantaran sibuk menonton serial korea di laptop.

"hari gini masih nonton serial korea" Mery semakin membesarkan suaranya agar diperhatikan oleh teman-temannya.
"Usssttt!!! kamu nie berisik" sontak Ririn menyergah Mery yang mulai menganggu konsentrasinya menonton serial korea.
"ya udah lanjut sana, aku nga bakalan ganggu" dengan wajah kusut Mery tak mau menghiraukan lagi teman-temannya.

Siang itu betul-betul sepi di kampusnya. Kantin yang biasanya ramai para mahasiswa yang ingin mengisi perut kelaparannya tak lagi terlihat memadati kantin-kanti. Banyak kursi yang kosong dalam kantin, makanan yang biasanya dalam sejam kosong seketika saat waktu makan siang tiba seakan tak berkurang. Koridor tak berisik lagi oleh suara-suara bisikan maupun teriakan mahasiswa. Siang itu betul-betul sepi seperti ditinggal libur mahasiswa.

Itu pula yang membuat kebetean Mery siang itu meradang. Ia malas melakukan apapun padahal ada banyak yang ia harus lakukan. Membuat liputan kenaikan BBM yang berdampak pada Mahasiswa, melayout buletin jurusan, membuat tugas powerpoint, menyusun daftar isi makalanya.

"sepertinya hanya satu yang bisa menghilangkan rasa bosanku, OL duluahhh, buka FB dan twitterku siapa tau ada pemberitahuan dan mention teman-teman"

Facebook
email : Merywriter@gmail.com
Password : **********

melirik ke kolom notification 2
"nga ada yang menarik" Mery menggerutu

Berpindah ke twitter, Mery berharap ada sesuatu dari si kakak cuek sebutan untuk salah satu followers kesayangannya.

Sign : Merywriter
Password: *******

Setelah masuk ke Home twitter Mery langsung mengklik kolom mention.
"Ada!!!!" mery berteriak cukup keras sehingga membuat teman-temannya beralih perhatian menuju dirinya.
"ada apa si Mery"gerutu Nina
"maaf...maaf kalian lanjut saja" Mery seakan tak ingin berdebat lama agar bisa langsung membaca mention dari @Donian.

isinya :
@merywriter Hmm..Pico itu peliharaanmu yah?

Mery sedikit kecewa dengan mention dari doni yang ernyata hanya menanyakan pico peliharaan barunya.

RT@Donian iya

Mery hanya menjawab singkat lantas kecewa dengan mention Doni. Ia berharap Doni menanyakan kabarnya yang sudah seminggu tak saling memberi kabar.

****

Hari mulai gelap, setelah menjalani pagi hingga sore harinya di kampus tanpa dosen satupun, Mery merasa tambah bad mood. Apalagi mengingat kekecewaannya kepada Doni yang hanya bertanya tentang peliharaanya. Namun entah kenapa Mery merasa penasaran dengan tanggapan balasan dari Doni. Malam itu sehabis makan malam Mery kembali membuka twitternya.

Klik mention
@merywriter marmut yha??

Melihat mention dari Doni yang ternyata melanjut pembahasan tentang pico Mery tambah gusar tapi ia tetap membalasnya.

Bukan, pico itu hamster RT@Donian@merywriter marmut yha?

tak lama setelah membalasnya masuk mention baru dari Doni

@merywriter Hamtaro donk!

Pico bukan hamtaro, nanti saya suruh gigit tau rasa @Donian

Mery semakin kesal dengan mention yang dibalas oleh Doni sehingga ia memutuskan untuk berhenti membals mention Doni. Langsung saja Mery meletakkan Hpnya di sebelah bantal dan menarik selimutnya. Walau masih terbayang-bayang mention dari Doni yang menyebalkan tapi dalam lubuk hati Mery ia sangat meridukan Doni yang perhatian dan hangat lewat pesan singkat dan mentionnya di twitter.

kring..kringgg
bunyi alarm yang persis bunyi jam weker membuat Mery terbangun. Malas untuk segerah bangun mery memutuskan untuk membuka twitternya lewat Hp. Masih saja Mery merasa penasaran dengan balasan mention dari Doni semalam.

Klik mention
"hmm ada" Mery membaca dengan perasaan tak seantusias kemarin.

@merywriter wahh kalau gitu sie mesti kerumah mu dong #Kode

ada yang berbeda dari mention Doni, ada #Kode yang Mery tak mengerti. langsung saja Mery membalas

@Donian apa tuh #Kode??

Tak lama ternyata Doni membaca mention dari Mery dan langsung membalas

@merywriter coba buka di TL@supet

balas Mery

@Donia ahh nga mau

Mery berharap Doni langsung yang menjelaskannya. Akhirnya Mery menganggap Doni hanya mempermainkannya dan tak lagi mau memikirkan Doni.


*To be continue*